Translate Page
English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Minggu, 12 September 2010

Jembatan Kuno Misterius Antara India dan Srilanka

Posted by Youngs | Minggu, 12 September 2010 | Category: |

Foto-foto dari NASA yang memperlihatkan keberadaan jembatan prasejarah seperti legenda Rama - ShintaFoto-foto dari NASA yang memperlihatkan keberadaan jembatan prasejarah seperti legenda Rama - Shinta


Sebuah jembatan alam misterius yang dinamakan jembatan Rama (disebut juga Jembatan Adam), membentang sepanjang 30 km diselat Palk yang memisahkan India dan Srilanka. Lengkungan jembatan yang unik dan komposisi alamiahnya seakan-akan buatan tangan manusia.

Berdasarkan penelitian legenda arkeologi menyebutkan bahwa usia jembatan ini 1,7 juta tahun yang lalu. 

Namun menurut hasil penelitian dari Universitas Bharathidasan, Tiruchi, yang dipimpin oleh Prof. S.M. Ramasamy mengatakan usia jembatan Rama ini baru berusia 3.500 tahun yang lalu.

Namun begitu beberapa kelompok penganut agama Hindu, mengklaim jembatan ini berkaitan dengan epik Ramayana dan foto-foto dari NASA ini semakin memperkuat keyakinan mereka.

Dalam cerita Ramayana, mengisahkan jembatan ini dibangun atas permintaan Rama untuk menyelamatkan istrinya yang diculik oleh Rahwana.

Jembatan ini dibangun dengan menggunakan batu dan pasir apung, namun para Dewa mengatakan dikemudian hari batuan tersebut akan menancap ke dasar laut, yang akhirnya menciptakan rangkaian batu karang. (EpochTimes)

Kuil Xuan Kong (Kuil yang Bergantung di Awang-awang)

Posted by Youngs | | Category: |


kuil-xuan-kongBangunan kuil Xuan Kong di tengah lereng gunung, benar-benar karya yang luar biasa. Dengan ciri khasnya yang misterius terkenal dalam sejarah bangunan dahulu hingga sekarang. Baik dilihat dari rancangan desainnya atau konsepsi bangunannya, keberaniannya, keterampilan para arsitektur zaman lampaunya dapat membuat orang tertegun tak ada habisnya, dan menarik napas tiada henti!
Kuil Xuan Kong terletak di bawah kaki gunung di atas tebing terjal dan curam di Puncak Sekatan Hijau pada kedua sisi ngarai Jin Long. Gunung di sini tinggi dan terjal, kedua sisinya tegak lurus ratusan meter, tebingnya yang terjal dan curam seperti belahan kapak dan irisan pisau, hanya saja bagian tengahnya agak cekung, Kuil Xuan Kong telah memanfaatkan satu-satunya tempat berpijak kemudian membangunnya di tengah-tengah tebing tinggi dan terjal, itu juga dapat dikatakan dibangun di atas tebing yang sangat curam. Kuil Xuan Kong membangun kuilnya menggantung di tengah awang-awang, ini pasti sangat mempunyai arti yang mendalam.
Di tahun yang ke-23 Dinasti Tang (tahun 735), di mana setelah penyair Agung Li Bai berwisata menikmati keindahan Kuil Xuan Kong, telah menulis dua kata "Zhuang Guan" (pemandangan yang megah) di atas batu tebing.
Kuil Xuan Kong dengan konstruksi yang mendebarkan hati serta bentuknya yang sangat unik, maka dinobatkan sebagai juara dari 18 pemandangan di Gunung Heng.
Struktur Kuil Xuan Kong sangat halus dan indah, seluruh kuil ditopang oleh kayu yang tegak dan mendatar. Semua belandar yang dijadikan sebagai balok penyangga ini disebut: pikulan pipih besi, dengan menggunakan hasil setempat yang khas yaitu sejenis pohon yang mirip cemara, lalu diolah menjadi balok segi empat, kemudian ditancapkan dalam-dalam ke batu karang yang keras. Dan katanya, kayu belandar telah direndam dengan minyak kayu Tung yang memiliki fungsi antilapuk.
Lagi pula setiap batang kayu yang tegak itu jasanya juga tidak dapat dipungkiri. Semua penempatan kayu ini telah melalui perhitungan yang sangat cermat, untuk memastikan supaya bisa menyangga seluruh konstruksi Kuil Xuan Kong. Konon katanya, ada tiang kayu yang berfungsi sebagai penahan beban, ada yang digunakan untuk keseimbangan tinggi rendahnya kamar loteng, ada yang harus ditambah beban tertentu di atasnya baru bisa mengembangkan efek penyangganya, jika kosong tidak ditambah beban apa pun, maka dia tidak dapat meminjam kekuatannya untuk menyangga. Prinsip yang unik ini sangat sulit dibanyangkan oleh teori ilmu pengetahuan modern. Maka jika dipandang dari kejauhan orang-orang menamakan Kuil Xuan Kong sebagai: Tiga utas ekor kuda yang bergantungan di awang-awang.
Konon katanya Kuil Xuan Kong dibangun oleh seorang biksu yang bernama Liao Ran pada masa Dinasti Wei Utara (tahun 386-534), dan hingga sekarang telah lebih dari 1.400 tahun. Meskipun telah direnovasi dan bahkan kerap diguncang gempa bumi, namun seluruh strukturnya tetap baik, tidak mengalami kerusakan. Ini dapat dikatakan sebagai keajaiban dalam sejarah bangunan. Namun yang lebih membuat orang merenungkannya adalah bangunan Kuil Xuan Kong sama sekali tidak dibangun menurut desain sebagaimana lazimnya. Bagi orang yang menempati Kuil Xuan Kong juga ada syaratnya, dan syaratnya ini adalah alamiah, bukan dibuat oleh manusia. Sebab orang yang penakut sama sekali tidak berani tinggal di tempat awang-awang. Kuil Xuan Kong memiliki balairung kamar loteng lebih dari 40 ruangan. Bagian atas dan bawah dihubungkan dengan tangga spiral, jika berjalan di atas tangga kayu, maka orang depan sepertinya menginjak di atas kepala orang di belakang. Antara paviliun pusat dan paviliun samping ada jalan papan, begitu diinjak bergetaran dan menimbulkan suara krekc, melalui celah papan masih bisa terlihat ratusan meter jurang yang dalam, membuat orang terkejut dan takut.
Namun bagi biksu yang bersih hati dan pikirannya, mereka tidak akan merasa takut. Jika dilihat dari pemikiran orang sekarang, karena sekarang segala-galanya bersandar pada teori pembuktian secara ilmiah, maka bagaimana berani tinggal di atas sana? Namun bagi biksu, karena dia percaya pada Buddha: "Ada Buddha yang melindungi", dan "kehidupan sudah ditakdirkan" dan pemikiran-pemikiran lainnya, maka dia tidak akan memandang hidup dan mati itu dengan begitu berat, orang-orang yang tinggal di kuil tersebut merasa "ada Buddha sehingga hatinya menjadi tenang". Semua ini dengan jelas memperlihatkan konsep pemikiran yang berbeda.
Yang lebih membuat orang merasa takjub seharusnya adalah konsepsi desain dan pemilihan lokasi. "Membangun kuil di atas tebing", usulan ini, jika dicetuskan sekarang, maka kemungkinan besar akan ditolak oleh ilmuwan modern. Lalu apakah dasarnya? Teori ilmiah modern berpendapat bahwa diterpa angin dan dijemur matahari, atau perubahan lingkungan alam, fisik gunung mungkin akan mengelupas, pelapukan, tanah longsor dan adanya krisis lainnya. Sebenarnya, jika ilmuwan menggunakan teori modern mungkin sama sekali tidak mempunyai pemikiran seperti ini. Namun Biksu Liao Ran telah muncul ide tersebut, mengapa dia berani berpikiran seperti ini? Dia adalah seorang yang Xiulian (berkultivasi dan latihan), dia tahu adanya prinsip sejati alam, dia memiliki pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi terhadap alam raya. Dia mungkin berpikir: "Buddha bisa melindungi orang yang percaya Buddha", "Gunung ada Dewa Gunung yang mengurusnya" dll. Maka dia sama sekali tidak menganggap fisik gunung ada sesuatu bahaya, meskipun ada bahaya juga bisa menghindar, "mengubah kemalangan menjadi kemujuran, menjumpai kesulitan menjadi keberuntungan!"
Sebenarnya, Kuil Xuan Kong telah membuktikan bahwa biksu dan orang-orang yang Xiulian ini mempunyai keyakinan yang lurus akan Buddha. Jika tidak ada keyakinan yang lurus terhadap hukum Buddha, pada dasarnya dapat dikatakan tidak mungkin membangun kuil di atas tebing tinggi yang terjal dan curam. Biksu Liao Ran pada masa Dinasti Wei Utara justru adalah saat yang tepat di mana ajaran Buddha bisa berkembang luas di China, orang-orang pada waktu itu juga dipastikan tidak akan bisa mendapatkan pelajaran ilmu pengetahuan modern, latar belakang sejarah ini tidak boleh diabaikan. Maka dilihat dari sudut ini, orang yang Xiulian hukum Buddha juga merupakan orang yang menguasai benar ilmu pengetahuan yang sesungguhnya, hukum Buddha juga merupakan ilmu pengetahuan yang sesungguhnya, tentunya dengan hasrat yang tulus.
"Kuil yang bergantung" ini pasti akan sama seperti lampu merkuri menerangi sanubari semua orang, memberi dorongan kepada orang-orang menyelidiki dunia yang masih belum diketahui.

Peradaban India Kuno yang Musnah

Posted by Youngs | | Category: |


mahabharataPerang Mahabharata pada masa India kuno kemungkinan besar merupakan sebuah perang berteknologi tinggi semacam perang nuklir. Bukti-bukti kerusakan akibat perang itu menunjukkan hal itu.
Mahabharata, adalah sebuah wiracarita India kuno yang terkenal, berbahasa Sansekerta, yang melukiskan tentang konflik keturunan Pandu dan Dritarastra dalam memperebutkan takhta kerajaan. Bersama dengan Ramayana disebut sebagai 2 besar wiracarita India, yang ditulis pada tahun 1500 SM, dan hingga kini sudah sampai sekitar lebih dari 3.500 tahun. Fakta sejarah yang dicatat dalam buku tersebut, masanya juga lebih awal 2.000 tahun dibanding penyelesaian bukunya, artinya peristiwa yang dicatat dalam buku, kejadiannya hingga kini kira-kira telah lebih dari 5.000 tahun yang silam.
Buku ini telah mencatat kehidupan dua saudara sepupu yakni Kurawa dan Pandawa yang hidup di tepian sungai Gangga, serta dua kali perang hebat antara kerajaan Alengka dan Astina. Namun yang membuat orang tidak habis pikir, kenapa perang pada masa itu begitu dahsyat? Dengan menggunakan teknologi perang tradisional, tidak mungkin bisa memiliki kekuatan yang begitu besar. Spekulasi baru dengan berani menyebutkan perang yang dilukiskan tersebut, kemungkinan adalah semacam perang nuklir!
Perang pertama kali dalam buku catatan dilukiskan seperti berikut ini: bahwa Arjuna yang gagah berani, duduk dalam Weimana (sarana terbang yang mirip pesawat terbang) dan mendarat di tengah air, lalu meluncurkan Gendewa, semacam senjata yang mirip rudal, roket yang dapat menimbulkan sekaligus melepaskan nyala api yang gencar di atas wilayah musuh, seperti hujan lebat yang kencang, mengepungi musuh, kekuatannya sangat dahsyat. Dalam sekejap, sebuah bayangan yang tebal dengan cepat terbentuk di atas wilayah Pandawa, angkasa menjadi gelap gulita, semua kompas yang ada dalam kegelapan menjadi tidak berfungsi, kemudian badai angin yang dahsyat mulai bertiup, wuuus.... wuuus...., disertai dengan debu pasir, burung-burung bercicit panik... seolah-olah langit runtuh, bumi merekah. Matahari seolah-olah bergoyang di angkasa, panas membara yang mengerikan yang dilepaskan senjata ini, membuat bumi bergoncang, gunung bergoyang, di kawasan darat yang luas, binatang-binatang mati terbakar dan berubah bentuk, air sungai kering kerontang, ikan udang dan lainnya semuanya mati. Saat roket meledak, suaranya bagaikan halilintar, membuat prajurit musuh terbakar bagaikan batang pohon yang terbakar hangus.
Jika akibat yang ditimbulkan oleh senjata Arjuna bagaikan sebuah badai api, maka akibat serangan yang diciptakan oleh bangsa Alengka juga merupakan sebuah ledakan nuklir dan racun debu radioaktif.
Gambaran yang dilukiskan pada perang dunia ke-2 lebih membuat orang berdiri bulu romanya dan merasa ngeri: pasukan Alengka menumpangi kendaraan yang cepat, meluncurkan sebuah rudal yang ditujukan ke-3 kota pihak musuh. Rudal ini seperti mempunyai segenap kekuatan alam semesta, terangnya seperti terang puluhan matahari, kembang api bertebaran naik ke angkasa, sangat indah. Mayat yang terbakar, sehingga tidak bisa dibedakan, bulu rambut dan kuku rontok terkelupas, barang-barang porselen retak, burung yang terbang terbakar gosong oleh suhu tinggi. Demi untuk menghindari kematian, para prajurit terjun ke sungai membersihkan diri dan senjatanya.
Spekulasi perang Mahabharata sebagai perang nuklir diperkuat dengan adanya penemuan arkeologis. Para arkeolog menemukan banyak puing-puing yang telah menjadi batu hangus di atas hulu sungai Gangga yang terjadi pada perang seperti yang dilukiskan di atas. Batu yang besar-besar pada reruntuhan ini dilekatkan jadi satu, permukaannya menonjol dan cekung tidak merata. Jika ingin melebur bebatuan tersebut, dibutuhkan suhu paling rendah 1.800 C. Bara api yang biasa tidak mampu mencapai suhu seperti ini, hanya pada ledakan nuklir baru bisa mencapai suhu yang demikian.
Di dalam hutan primitif di pedalaman India, orang-orang juga menemukan lebih banyak reruntuhan batu hangus. Tembok kota yang runtuh dikristalisasi, licin seperti kaca, lapisan luar perabot rumah tangga yang terbuat dari batuan di dalam bangunan juga telah dikacalisasi. Selain di India, Babilon kuno, gurun sahara, dan guru Gobi di Mongolia juga telah ditemukan reruntuhan perang nuklir prasejarah. Batu kaca pada reruntuhan semuanya sama persis dengan batu kaca pada kawasan percobaan nuklir saat ini.
Semua temuan arkeologis ini sesuai dengan catatan sejarah yang turun-temurun, kita bisa mengetahui bahwa manusia juga pernah mengembangkan peradaban tinggi di India pada 5.000 tahun silam, bahkan mengetahui cara menggunakan reaktor nuklir, namun oleh karena memperebutkan kekuasaan dan kekayaan serta menggunakan dengan sewenang-wenang, sehingga mereka mengalami kehancuran.
Sebagai perbandingan, reaktor nuklir pada 2 miliar tahun silam pernah dimanfaatkan di Oklo, Afrika Selatan. Manusia dapat memanfaatkan nuklir untuk tujuan damai, sekaligus memanfaatkan topografi alam menimbun limbah nuklir, peradaban materiil taraf tinggi ini jelas dikembangkan melalui peradaban jiwa yang relatif tinggi, beroperasi selama 500 ribu tahun, mewakili perdamaian dan kemakmuran 500 ribu tahun. Kalau tidak, penggunaan senjata nuklir yang saling menyerang seperti wiracarita yang dilukiskan dalam peradaban India kuno, mungkin jika tidak hancur dalam 50 tahun, akan mengalami penghancuran dengan sendirinya!
Teknologi reaktor nuklir pada manusia modern baru beberapa dasawarsa saja ditemukan, hanya demi masalah limbah nuklir saja telah berdebat tiada henti, apalagi memperdebatkan yang lainnya, kita benar-benar harus merasa malu dengan manusia zaman prasejarah untuk hal seperti ini.

Misteri Batu Purbakala Ica

Posted by Youngs | | Category: |

Kontroversi sejarah yang penting pernah muncul di tahun 1960-an ketika beberapa batu ditemukan di sebuah gua di Ica, Peru. Di dunia ilmu pengetahuan, tak ada yang bisa dianggap sebagai suatu pernyataan atau disingkirkan tanpa bukti yang pasti.

batu_purbakala01Manusia menaiki dinosaurus dan tampak memegang senjata seperti akan berburu. Coba perhatikan perbandingan manusia dengan tubuh dinosaurus, mirip perbandingan manusia sekarang dengan kuda/sapi. Ukuran manusia pada zaman itu adalah sangat tinggi dan besar.

Tidak dapat dipungkiri, penemuan batu-batuan misterius ini tak lepas dari peran Dr. Javier Cabrera. Kolektor utama artifak ini, Dr. Cabrera memajang peninggalan-peninggalan peradaban kuno Peru ini ke dalam sebuah museum the Museo de Piedras Grabadas (Museum Batu Berukir), yang berlokasi di desa Ica, sebelah utara Nazca Lines (serangkaian geoglyph/gambar di atas tanah dengan menggunakan batu, kerikil, maupun tanah yang terletak di Gurun Nazca, Peru, dibuat oleh kebudayaan Nazca antara 200 SM - 700 M).
Pada saat menemukan satu batu, Cabrera mengenali gambar ikan yang punah diatasnya. Dari situlah dia mulai mengikuti jejak batu-batu tersebut, dan bersama penduduk setempat yang menggalinya menemukan lusinan batu pada situs yang berbeda di sekitar area itu. Cabrera memborong bebatuan itu, dan setelah beberapa lama memperoleh lebih dari 40.000 buah.
batupurbakala02Batu Ica yang menggambarkan pengetahuan astronomi pada masa itu, tampak orang memegang teleskop mengamati langit, diatasnya terdapat komet yang melintas diangkasa.
Menguasai beragam penyajian yang berbeda, Dr. Cabrera mengklasifikasikan bebatuan Ica berdasarkan beberapa tema besar. Jelas terlihat serangkaian astronomi, menggambarkan secara detail 13 konstelasi zodiak; serangkaian pengobatan, mengilustrasikan kemajuan bedah tubuh, transplantasi organ (termasuk transplantasi otak), metoda akupuntur, dan lukisan tentang operasi kelahiran caesar; menggambarkan serangkaian bencana alam besar, menunjukkan bahwa kemajuan teknologi pada masa itu membawa ke kematian mereka sendiri; serangkaian astronot, yang mengilustrasikan perjalanan manusia prasejarah dengan kapal luar angkasa; dan serangkaian binatang prasejarah yang secara kuat menggambarkan bahwa saat itu manusia hidup berdampingan dengan dinosaurus.
batu_purbakala03Batu yang menggambarkan peta bumi pada masa purba
Rangkaian bebatuan lain menggambarkan lapisan kontinental purba (termasuk peta bumi pada Tertiary Period yaitu periode pembentukan lapisan geologi kirakira 65 sampai 1,8 juta tahun lalu), ras manusia purba, dan flora dan fauna yang tidak dikenali oleh dunia modern kita. Bahkan ada beberapa bebatuan yang sampai saat ini belum dapat diidentifikasi oleh para antropologi.
batu_purbakala05Batu yang menggambarkan bedah transplantasi
Apakah ada peradaban lain yang mungkin bahkan lebih maju daripada peradaban kita yang eksis di masa lalu? Jikalau ukiran ini benar-benar berasal dari Quaternary Period (periode pembentukan lapisan geologi antara 1.806 juta tahun lalu hingga saat ini), apakah hal itu merujuk pada manusia purba? Apakah teori mengenai peradaban prasejarah tidak berdasar atau seperti pernyataan pengarang kontroversial Jerman Erich von Daniken, bahwa kita telah "dikaburkan oleh seluruh generasi palaentologi dan antropologi". Mempertimbangkan beragam contoh yang dieksplorasi pada serangkaian artikel ini untuk mengejar jawaban atas pertanyaan ini. Tentu saja bukan hanya Batuan Ica yang menunjukkan kemajuan teknologi prasejarah, seperti artikel-artikel Sisa-sisa Teknologi yang Hilang, Tambang Reaktor Nuklir Dua Miliar Tahun Lalu, Kekosongan dalam Teori Evolusi Ataukah Bergurau dengan Sejarah? dll dalam rubrik Prasejarah kami. (The Epoch Times/feb)

Mengenal Jenis Pedang Samurai Yang Mematikan

Posted by Youngs | | Category: |



Sebutan samurai (侍)yang dialamatkan pada pedang jepang merupakan salah kaprah. Samurai sendiri adalah sebutan untuk Japanese warrior. Sedangkan yang dimaksud pedang itu disebut dengan Ken (剣). Untuk memudahkan para pembaca sekalian maka untuk menyebut pedang saya gunakan istilah pedang samurai.

Pedang samurai sendiri di jepang dibagi dalam banyak jenis. Pembagian jenis-jenis pedang berdasarkan ukurannya. Setiap pedang diukur dengan ukuran Shaku dimana 1 shaku berarti sekitar 30 cm. Berikut ini jenis-jenis pedang samurai yang dikelompokkan berdasar panjangnya.

1. Tanto


Anda pernah meilihat Film Goemon, anda pasti mengetahui pedang ini. Pedang ini dibawa oleh putri sebagai pertahanan diri. Ukuran pedang ini sekitar 25 cm, masuk kategori pisau. penggunaannya biasanya untuk menusuk tiba-tiba. perempuan Jepang jaman dulu membawa tanto di balik obi (ikat pinggang kimono) untuk self defence ataupun untuk spontan attack.


2. Wakizashi



Anda penggemar Final Fantasy X, pasti tidak asing dengan tokoh Yojinbo., Pendekar pedang yang mampu membelah apa saja. Salah satu serangannya ada wakizashi. Wakizashi merupakan jenis pedang samurai dengan panjang antara 30-60 cm, para samurai biasa menggunakannya sebagai secondary weapon.




3. Kodachi



Kodachi senjata kesayangan Aoshi Shinomori anggota Jupon Gatana dalam serial manga Samurai X. Kodachi lebih panjang dari wakizashi, tetapi lebih pendek dari katana. Biasa digunakan sebagai perisai dalam hand – to – hand combat, karena tidak sepanjang katana (kurang dari 2 shaku) maka tidak menyalahi aturan membawa pedang di zaman Edo sehingga boleh dibawa oleh orang biasa (dulu cuma samurai yg boleh bawa pedang). Pedangnya lebih melengkung dari wakizashi. Pedang ini cukup ringan sehingga memudahkan penggunanya bergerak lincah.


4. Katana


Katana merupakan pedang khas ninja. Setiap ninja memounyai katana dipunggung mereka. Anda penggemar film Ninja Hatori, pasti tidak asing dengan Pedang ini. Pedang ini merupakan pedang umum dengan panjang antara 70-80 cm. Tipe single-edge dan melengkung. selain dipakai ninja, pedang ini juga dibawa oleh kaum samurai untuk merepresentasikan status sosialnya. Biasanya dibawa berpasangan dengan wakizashi atau tanto yang digunakan untuk close-quarter combat dimana katana digunakan untuk open-quarter combat.


5. Tsurugi


Pedang yang tak serupa dengan jenis pedang yang lainnya. Pedang ini tidak melengkung tapi lurus seperti pedang korea. Tsurugi merupakan pedang tipe broadsword, lebih berat dibanding pedang yang lainnya. Sangat cocok digunakan untuk mengahadapi musuh bertameng maupun berarmor tebal.




6.Chokuto


Sama seperti katana, hanya saja tidak melengkung tetapi lurus. Ditemukan sebelum jaman Heian sebelum orang Jepang menemukan teknik melengkungkan pedang (yang ternyata unik caranya). Karena pedangnya lurus sulit digunakan dan jarang dipakai dalam pertempuran. Setelah ditemukannya katana, chokuto masih tetap diproduksi tetapi kebanyakan berfungsi sebagai ceremonial sword.




7. Ninja-to


Pedang para ninja, selain katana, ninjato merupakan pilihan para ninja. Ringkas dan ringan membuat pedang ini mudah untuk dimasukkan kedalam baju. Perbedaan mendasar antara katana dan ninja-to terletak pada sesainnya. Ninjato tidak melengkung seperti katana tetapi lurus.




8. Nodachi & Odachi


Pedang yang sangat panjang. Merupakan pedang terpanjang dengan panjang hampir 80 cm. Pedang ini todak cocok untuk close combat karena ribet dengan ukurannya. Pedang ini digunakan untuk membelah pasukan berkuda beserta kudanya. Dalam serial manga Samurai deeper Kyo, Kyo menggunakan pedang tipe ini. Walaupun sebenarnya tidak cocok untuk close combat. Pembuatan pedang ini termasuk dalam katagori susah, sehingga pedang ini merupakan pedang langka.



9. Nagamaki


Pedang dengan panjang mata pedang dan gagang yang sama. Termasuk dalam katagori belati, Digunakan untuk serangan mendadak. Penggunaan pedang ini tidak seefisien Tanto. Tapi pedang ini memilki keindahan lebih.



10. Naginata


Naginata merupakan tombak dengan mata pisau katana. Digunakan prajurit wanita pertarungan jarak menengah. Gagang dibuat dari kayu dan mata tombak katana melengkung. Sangat cocok untuk tipe pertempuran Chaos.



11. Yari


Yari merupakan tipe tombak. Berbeda dengan naginata, mata tombak dibuat lurus. Bentuk Lurus ini efektif diguanakan menusuk musuk yang dtang dari depan. Biasanya dipakai pria untuk mengahadang laju pasukan musuh. senjata ini diapakao Oleh Madarame Ikaku dalam serial manga Bleach.

Nah indah bukan, pedang samurai merupakan pedang dengan keindahan yang tinggi. Dibuat dengan tidak sembarangan. Ketajaman dipadukan dengan keindahan. Sungguh pedang ini nampak elegan. Bagaimana, Anda tertarik memilikinya?